Wednesday, August 13, 2014
Perkosa Gadis Cantik Dan Mulus | Cerita Seks Dewasa
Cerita Seks Dewasa - Nurul adalah seorang gadis cantik yang sangat terkenal di kota Surabaya,ia tercatat sebagai mahasiswi angkatan 2003 di jurusan ekonomi universitas swasta yang terkenal. Ia benar-benar cantik dibalik jilbabnya, kulitnya yang putih mulus dan dandanannya yang selalu tertutup membuatnya tampak anggun. Banyak sekali sebenarnya lelaki yang naksir kepadanya, hanya saja jarang yang berani maju mendekatinya. Maklum saja selain ia berjilbab, ia juga cantik dan pintar.
Suatu hari,
orang tua Nurul pergi ke luar kota, Sehingga saat itu, ia hanya sendirian di rumahnya yang besar. Iahanya ditemani oleh 2 orang pembantunya. Ketiga saudaranya kebetulan juga sedang pergi.Hari telah malam, Nurul masih membuka-buka buku kuliahnya. Ketika Nurul sedang asyik membaca, ia mendengar bel berbunyi, tetapi ia tidak mempedulikannya
“Hmm, siapa ya malam-malam?
Ah mungkin si Dede pulang, biar saja pembantu yang membukakan..
”pikir Nurul dalam hati.
Tidak lama kemudian Nurul terkejut mendengar suara ribut-ribut di ruang tengah seperti ada orang yang sedang berkelahi.
Ia segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar dari kamar untuk melihat apa yang terjadi. Alangkah kagetnya Nurul saat ia membuka pintu kamarnya, ia melihat segerombolan lelaki tak dikenal sedang mengobrak-abrik ruangan tengah rumahnya sembari berteriak-teriak, mereka semua terlihat membawa samurai panjang yang terhunus.
Melihat itu Nurul mencoba masuk kembali kedalam kamarnya, tetapi terlambat seorang rampok segera menangkap Nurul dan membekapnya dari belakang
“Mau kemana Kamu!Jangan macam-macam ya!!Nanti saya bunuh kamu…!!!”
Bentak rampok itu. Nurul mencoba meronta dan berteriak minta tolong
“Tolooong…toolooong…garooong..garooo..”
Ternikmat.com PLAAAKK!! Tiba-tiba belum selesai ia berteriak, sebuah tamparan keras mendarat dipipinya yang mulus.
“DIAM KAMU!!
Atau saya gorok leher kamu!”
Mendengar itu Nurul terdiam ketakutan.
Rampok itu segera mengikat tangan Nurul dengan seutas tali dan didudukannya Nurul dilantai dekat kamarnya. Para rampok itu segera sibuk menjarah segala yang berharga di rumah tersebut, mereka masuk kedalam kamar orang tuanya dan menjarah Handphone, jam tangan , perhiasan, dan sejumlah uang. Setelah beberapa saat, seorang rampok berteriak,
“Mana harta yang laen? koq Cuma segini, masak rumah sebesar ini duitnya Cuma secuil??
Hei Non,mana uang yang laen?”
Nampaknya mereka tidak puas dengan hasil jarahannya.
“…Tidak tahu pak…tidak ada uang lagi…Cuma segitu..” jawabnya.
“Yang benar saja kamu!!bohong ya!!jawab yang benar,mana uang kamu!!”
Bentak seorang rampok tidak puas akan jawaban nurul.
“Benar paak…tidak ada…orang tua saya lagi pergi..cuman ada segitu..”
Rampok itu menghampiri Nurul dan berjongkok didekatnya.
” Jadi ga ada uang lagi?
cuman ada segini?”
Tanya rampok itu. Nurul hanya mengangguk pelan.
“Teman-teman, denger!katanya cuman ada segini uangnya…dikit banget..percuma nih kita cape-cape cuman dapat secuil..”
Temannya menyahutinya dengan jawaban-jawaban kasar,penuh makian. “Tapi ngga’ papa, supaya ga rugi, gimana kalo kita ganti dengan anak gadisnya ini? Kayaknya boleh juga nih…”kata rampok tersebut sembari memandangi Nurul yang ketakutan,”anak berjilbab pasti enak.” Semua teman-temannya yang berjumlah 7 orang berteriak setuju.
Mendengar itu,rampok tadi tersenyum dan berkata kepada nurul,
” Ya udah kalo gitu non, terpaksa non ganti rugi ke kita pake tubuh Non…”
ujarnya sambil tersenyum dan membelai wajah gadis berjilbab yang cantik itu. Dipandanginya sebentar Nurul yang gemetaran ketakutan.
“ Tapi kamu emang cantik..gua terangsang juga nih.Ngeliat wajah alim lu yang pake jilbab..”
Rampok itu mulai menggerayangi dada Nurul yang tertutup jilbab itu. Nurul mencoba melawan dan meronta
“Jangan pak…jangan…ampunn..jangan..aduuh..jangaaaaan paaak… ampuunnn…jangan perkosa saya..ampuun..!!!”tangis Nurul.
Mereka hanya tertawa mendengar tangisan Nurul dan membuat mereka semakin bernafsu. Rampok yang tadi terus menggerayangi payudara Nurul yang montok dan empuk yang tertutup jubah jilbab itu dengan kedua tangannya.Dengan penuh nafsu, ia meremas-remas susu yang tersimpan dibalik jubahnya selama 3 menit, lalu ia mencoba menyingkapkan bawahan jubah Nurul , sehingga terlihat paha mulus Nurul dilapisi stocking.
Perampok itu ternganga ternyata paha gadis berjilbab ini sangat padat dibungkus stocking.
“ Gue ngaceng nih..”
bisik salah seorang perampok. Rampok itu mengelus perlahan paha indah yang dibalut kaus kaki seperti stocking tersebut . kemudian ia membopong Nurul dan membawanya ke kamar ,lalu direbahkannya gadis malang itu di ranjang. Rampok yang lain pun turut serta masuk ke kamar,nampaknya mereka akan berpesta pora dengan tubuh seorang gadis cantik berjilbab. Seorang rampok yang berdiri di pinggir ranjang mulai membuka bajunya, terlihat tubuhnya yang berkulit hitam legam penuh dengan tato.
Nampaknya ia adalah ketua gerombolan perampok ini. Kemudian ia perlahan naik ke atas ranjang dan merebahkan dirinya diatas tubuh Nurul yang tergolek tidak berdaya. Jilbabnya yang tersingkap sampai paha membuat perampok-perampok itu meneguk ludah.
Rampok itu mulai memeluk dan menciumi wajah Nurul Tercium olehnya wangi tubuh Nurul yang segar dan sungguh membuat nafsu bergejolak. Rampok tersebut semakin cepat mencumbu Nurul sembari tangannya terus menggerayangi dada dan selangkangan Nurul.
Tidak lama kemudian, rampok itu tidak sabar lagi, dirobeknya jubah itu. BREEEEKK… ia sungguh-sungguh terpesona dengan pemandangan di depan matanya, Nurul ternyata tidak mengenakan BH, terlihat sepasang payudara indah milik seorang gadis alim yang cantik menjulang tinggi lengkap dengan pentilnya yang berwarna coklat muda.
Nurul hanya mengenakan CD G-string putih, sehingga sepertinya celana dalam itu hanya menutupi vaginanya dan pantatnya dibiarkan bebas terbuka, sungguh membuat semua rampok itu menelan air liur ingin mencoba tubuh gadis berjilbab itu.Kembali rampok itu beraksi, kali ini kedua payudara itu yang dikerjain habis-habisan.
Diremas-remas,dipijat-pijat, bahkan ia sampai mencubit kedua puting mungil itu. Nurul hanya bisa pasrah menahan deritanya. Rampok itu melanjutkan aksinya dengan menciumi dan menjilat payudara Nurul mulai dari lembah sampai ke puncaknya.
Sampai di puncak,ia menghisap dan mengulum pentil itu dengan penuh semangat sampai terkadang saking gemasnya ia gigit pentil Nurul. Nurul hanya bisa melenguh dan mendesah menahan sakit dan nikmat tersebut .gadis berjilbab itu compang-camping ditindih perampok,meski hanya tersisa jilbabnya yang melekat dikepalanya. Puas dengan gunung kembar itu, rampok tersebut mulai berpindah sasaran kali ini ia segera melucuti celana dalam Nurul.
Ia pun kembali terpana melihat vagina Nurul yang masih suci dan indah hanya ditutupi bulu-bulu halus, karena Nurul tergolong apik ia sering mencukur bulunya agar terlihat rapi. Tidak tahan lagi rampok tersebut segera ‘menyerang’ vagina itu dengan lidahnya Dibentangkannya kaki Nurul lebar-lebar, ia pun segera menukik menyerang selangkangan Nurul yang sudah ‘wide open’ itu. Lidah tersebut bergerak lincah ke segala arah menjelajahi vagina.
Permainan ituberlangsung kira-kira 5 menit, lalu rampok itu maju ke babak berikutnya. Kali ini giliran Nurul yang beraksi. Sang rampok menbuka celana dalamnya sendiri. Terlihat batang penisnya yang hitam berurat sudah benar-benar berdiri menunggu giliran, dikocok-kocoknya sebentar batang itu. Lalu diarahkannya ke wajah gadis ayu berjilbab tersebut. Digesek-gesekkannya batang penis itu di wajah alim Nurul. Nurul tidak bisa menolak, ia hanya pasrah membiarkan batang itu bergesekan dengan wajahnya.
Setelah itu sang rampok memaksa Nurul untuk membuka mulutnya.
” HEH! Buka mulutlu !ayo isap!!..AYOO!!..”
Nurul dengan perlahan membuka mulutnya,segera saja rudal rampok itu masuk kedalam mulutnya dan bergerak maju mundur di dalam mulut Nurul. “Hei ayo goyangin lidah lu,jilat dan isap penis gua!”
Mendengar itu Nurul mematuhinya, ia mulai menjilat batang penis itu dengan perlahan. Ternikmat.com Rampok itu semakin cepat menggoyangkan pinggulnya di hadapan wajah Nurul, setelah puas, ia langsung mencoba menyerang bibir Nurul yang satu lagi yang berada di selangkangan. Nurul telah hampir telanjang bulat, jubahnya terbuka lebar dan setengah koyak,tetapi kepalanya masih tertutup jilbab. Diarahkannya rudal itu ke lobang kenikmatan. Agak sedikit susah karena lubang tersebut masih virgin, Tetapi akhirnya berhasil diterobos juga, penis hitam dan besar itu akhirnya berhasil keluar masuk di vagina Nurul.
Pertama-tama gerakannya perlahan tetapi lama kelamaan semakin cepat dan brutal, ia tidak mempunyai rasa kasihan kepada Nurul yang berteriak kesakitan karena dimasuki oleh penis yang begitu besar.
” Ah..Ah…ah..euh..eanaaak…ayo neng..terusss…enaaak…Wuuh..!”
gumam sang rampok sembari memompa vagina Nurul. Sungguh pemandangan yang mengundang hawa nafsu, seorang gadis cantik berjilbab berkulit putih bersih dan telanjang bulat hanya sehelai jilbab yang menutupi kepalanya saja berada di posisi bawah ditindih seorang preman yang bertato.
Mendapat perlakuan itu Nurul hanya bisa menggeliat menahan geli dan rangsangan yang begitu hebat.Tetapi ia mencoba bertahan untuk tidak orgasme, walau dipompa sedemikian rupa oleh penis sang rampok. 20 menit kemudian, sang rampok tidak tahan lagi, akhirnya ia memuntahkan air maninya didalam vagina Nurul. “Euuuh….euuuhh….sssssttt…aaaah…gua ngecrotaaaah….enaaaak..”
Gumam sang rampok sembari penisnya memuntahkan lahar putihnya itu. Tubuh sang rampok terlihat berkelejotan saat berejakulasi.. Nampak benar-benar nikmat sekali orgasme sang rampok Rampok itu masih terdiam di atas tubuh Nurul dan membiarkan penisnya tetap berada di dalam vagina Nurul untuk beberapa saat, Ia membiarkan sisa-sisa spermanya untuk keluar sampai tetes sperma terakhir,
lalu ia mulai menarik keluar penisnya dari vagina Nurul, tampak penisnya yang sudah mengecil itu masih basah karena semprotan air maninya sendiri dan cairan vagina Nurul. Lalu ia memberikan kesempatan kepada teman-temannya yang lain. Rekan rampok yang lain bergerak maju,kali ini ia menyerang Nurul dari belakang. Disingkapnya jubah nurul yang menutupi bokongnya lalu diserangnya anus Nurul dengan gencar.
Posisi Nurul yang tinggal menggenakan jilbab sekarang seperti anjing yang sedang kawin..Rampok itu dengan kasar memasukkan penisnya ke lubang anus Nurul. Nurul hanya bisa mengerang kesakitan. Tubuhnya bergerak-gerak akibat hentakan sang rampok sampai-sampai payudaranya pun terbanting-banting akibat goyangan sang rampok..
Rampok tersebut memegangi kedua belah pantat Nurul agar tetap terarah sesekali ia tampar pantat Nurul seperti layaknya memecut pantat kuda. Goyangan sang rampok semakin cepat. Lalu ditariknya tubuh Nurul sampai punggung Nurul telah menempel di dada sang rampok. Sang rampok segera menggerayangi payudara Nurul dari belakang sambil ia menciumi leher yang sexy.
Kumis sang rampok yang tebal mencucuki leher Nurul, sehingga ia merasa geli. Nurul hanya bisa memejamkan mata menahan derita itu sambil sesekali merintih, dan mendesah sehingga desahannya semakin merangsang semua rampok yang ada dikamar tersebut “Euuh…aaaaaahhh periiih…
aduuuhhh…ampuuunn..paaak…..”rintih Nurul. “AaaAhh..dikit lagi neeengg…ayoooo…
sssstt.aaaahh..Oohhh..”
Teriak sang rampok sembari goyangannya dipercepat, rupanya ia akan segera klimaks, tak lama kemudian ia akhirnya menyemburkan air maninya didalam lubang anus Nurul. Air maninya sangat banyak sampai menetes keluar menyelusuri anus dan paha .
Rampok itu tersenyum puas akhirnya ia bisa merasakan tubuh seorang gadis cantik berjilbab yang sangat sexy bahkan anusnya lah yang pertama kali ditembusnya. Setelah itu kembali giliran rampok yang lain, kali ini ia memaksa Nurul untuk berlutut dan melayani penisnya dengan mulutnya. Penis rampok yang berikut ini sungguh besar dan sudah berdiri tegang. Nurul tak ada pilihan lain untuk melayani kemauan rampok itu.
Dengan ganas rampok itu menggoyang-goyangkan penisnya dimulut Nurul. Kali ini Jubah Nurul benar-benar telah basah oleh cairan-cairan mani.”Ayoo.sedoottt.. yang kencaaaaang… ayoooo!!!” Bentaknya sembari memegangi kepala Nurul yang mengenakan jilbab dan mengarahkannya maju mundur. Hentakannya sangat cepat sampai-sampai buah zakarnya memukul-mukul dagu Nurul. Ternikmat.com Tak sampai 10 menit ia pun tidak tahan lagi, sentuhan lidah dan bibir Nurul membuat penisnya ngaceng berat. Ia pun segera memuntahkan air maninya yang banyak di dalam mulut Nurul,
”Aaaahhh..enaaaaak….aaaahh…aaahhh…Ouhhh…Oouhh..ssstt..”
Erangnya sambil menahan kepala nurul agar tidak lepas saat ia berejakulasi dan seluruh air maninya tumpah ruah di dalam mulutnya dan jilbab putihnya. Beberapa saat kemudian Nurul tidak tahan lagi, ia pun akhirnya hancur juga pertahanannya, akhirnya Nurul ejakulasi dengan deras, cairannya keluar sangat banyak karena ia sedari tadi menahan rangsangan yang ia terima. Peristiwa itu disambut para perampok dengan teriakan-teriakan tertawa membahana,bahkan tanpa rasa jijik seorang dari mereka menjilat cairan vagina Nurul.
”Sluuurrppp…sluuurrpp..hmmm..nikmaaat..rasanya air mani pertama gadis perawan..hahaha….” Para perampok tertawa puas,.
Setelah puas menggarap Nurul, para rampok itu segera beranjak pergi sambil membawa barang jarahannya meninggalkan Nurul yang masih bugil terkulai lemas di ranjangnya yang penuh dengan bercak sperma dan darahnya. Dia hanya bisa menangis sesegukan meratapi nasibnya..
Oh… mimpi buruk apa aku.. isaknya....
Sunday, August 10, 2014
Nikmatnya Bercinta Dengan Teman Suamiku | Cerita Seks Dewasa
Cerita Seks Dewasa - Sebut saja nama ku Sinta, wanita umur 28 thn dan orang-orang bilang bentuk tubuhku amatlah proposional, tinggi 170 cm berat 55kg dan ukuran buah dada 34B, ditunjang wajah cantik (itu juga orang-orang yang bilang) dan kulit putih cerah. Sebelumnya aku memang sering bekerja menjadi SPG pada pameran mobil dan banyak orang mengelilingi mobil yang aku pamerkan bukan utk melihat mobil tetapi untuk melihatku.
Menikah dengan Roni, 30 thn, seorang pekerja sukses. Kami memang sepakat utk tidak punya anak terlebih dahulu dan kehidupan seks kami baik-baik saja, Roni dapat memenuhi kebutuhan seks ku yang boleh dibilang agak hyper..sehari bisa minta 2 sesi pagi sebelum Roni berangkat kerja dan malam sebelum tidur.
Dan cerita ini berawal dari kesuksesan Roni bekerja di kantornya dan mendapat kepercayaan dari sang atasan yang sangat baik. Kepercayaan ini membuat dia sering harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yang membuat kami sering bertengkar karena kadang Roni harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.
Dan mulailah cerita ini ketika Roni mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Bram dari luar kota. Pertama diperkenalkan Bram langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal itu membuatku risih. Bram cukup tampan gagah dan kekar.
Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi, kantor Roni memutuskan agar Bram tinggal di rumah kami utk sementara. Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah kami. Bram tidur di kamar persis di seberang kamar kami.
Sering di malam hari aku berpamitan tidur matanya yang nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela baju tidur yang aku kenakan. Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika Roni datang bisa langsung bercinta.
Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku dan Roni bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dengan posisiku duduk di meja dan Roni dari depan, tiba-tiba Bram muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang dalam puncaknya dan Roni yang membelakangi Bram dan aku juga tidak tega menghentikan Roni, akhirnya ku biarkan Bram melihat kami bercinta tanpa Roni sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Bram melihat tubuh telanjangku ketika Roni melepaskan penisnya dan terjongkok di bawah meja. Setelah kejadian itu Bram lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku.
Sampai suatu waktu ketika pekerjaan Roni benar2 sibuk sehingga hampir seminggu tidak menyentuhku. Di hari Jum’at kantor tempat Roni bekerja mengadakan pesta dinner bersama di rumah atasan Roni . Rumahnya terdiri dari dua lantai yang sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang2 antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yang sangat seksi, gaun malam warna merah yang terbuka di bagian belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak memungkinkan memakai BH, bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Bram pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar. Sebelum berangkat aku dan Roni sempat bercinta di kamar dan tanpa sepengetahuan kami ternya Bram mengintip lewat pintu yang memang kami ceroboh tidak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untu melihat kami dari pantulan cermin, sayangnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Roni orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan. Dan Bram mengetahui hal itu.
Malam itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Roni dipanggil oleh atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Roni berkata padaku untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang2 antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yang melihat-lihat di ruangan yang besar itu. Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Bram .
“Udah nanti kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Bram
“Ah bisa aja kamu Bram”,balasku tersipu.
Setelah berbincang2 di depan cermin cukup lama Bram meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasnya dan gelasku.
“Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yang tergerai dengan sangat lembut. Tanpa bisa mengelak dia telah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yang jenjang dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yang seperti itu. dan memang benar aku terlihat lebih seksi. Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Bram meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya Bram telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yang paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas Bram yang telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan. “Bram apa yang kamu lakukan..lepaskan aku Bram..lepas..!”,rontaku tapi Bram tahu aku tidak akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang.
Bram terus menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba buah dadaku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan gairahku meningkat, apalagi saat tiba-tiba tangan Bram mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku. “Bram..hentikan Bram aku mohon..tolong Bram..jangan lakukan itu..”,rintihku, tapi Bram terus menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir vaginaku yang ternyata telah basah karena serangan itu. Dia menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dengan kaitan di pinggirnya, lalu dengan sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras mengganjal pahaku. Ketika Bram sudah semakin liar dan akupun tidak dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Roni memanggil dari pinggir tangga yang membuat pegangan himpitan Bram terlepas, lalu aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Roni yang tidak melihat kami dan meninggalkan Bram dengan G-string hitamku. Aku sungguh terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan gairah yang cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum walau dalam kategori diperkosa.
Ternyata pesta malam itu berlangsung hingga larut malam dan Roni mengatakan dia harus melakukan meeting dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama Bram. Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar Bram, diperjalanan dia hanya mengakatakan “Maaf Sinta..kamu sungguh cantik malam ini.” Sepanjang jalan kami tidak berbicara apaun. Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yang aneh antara malu aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah. Tanpa sadar ternyata Bram telah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam kamarku, aku terkejut ketika mendengar suaranya’, “Sinta aku ingin mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan celana pendek saja, dengan berdiri aku ambil G-stringku dengan cepat, tapi saat itu juga Bram telah menyergapku lagi dan langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah aku diahadapannya. Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku.
Aku meronta-ronta sambil menendang-nendang?”Bram..lepaskan aku Bram..ingat kau teman suamiku Bram..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan malu, tapi Bram terus menekan hingga aku berteriak saat penisnya menyeruak masuk ke dalam vaginaku, ternyata dia sudah siap dengan hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.
“Ahhhh?Braam..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara penisnya yang besar keluar masuk di dalam vaginaku yang sudah sangat basah hingga memudahkan penisnya bergerak. Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar desah nafasnya di telingaku, tak berdaya walau dalam hati menikmatinya. Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh panjang “Ahhh?..” ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku sangat malu mengalami perkosaan yang aku nikmati. Sepuluh menit kemudian Bram mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Bram di telingaku “Ahhh..hmmfff?” aku merasakan vaginaku penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar tiga puluh deti kemudian Bram terkulai di atasku.
“Maaf Sinta aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring dan menerawang. hinga tertidur Aku tak tahu jam berapa Roni pulang hingga pagi harinya.
Esok paginya di hari sabtu seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang,, Roni dan Bram berpamitan untuk nerangkat ke kantor. Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Bram ternyata beralasan tidak enak badan dan kembali pulang, karena Roni sangat mempercayainya maka dia izinkan Bram pulang sendiri. Bram masuk dengan kunci milik Roni dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya, “Bram..kenapa kau ada di sini?” tanyaku, “Tenang Sinta suaimu ada di kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yang kekar dan penisnya yang besar mengangguk angguk saat dia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam “Pantas sajaku semalam vaginaku terasa penuh sekali”‘pikirku. Aku buru-buru berenang menjauh tetai tidak berani keluar dr dalam kolam karena tidak mengenakan pakaian apapun juga. Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tidak melihat ada tanda2 Bram di dalam kolam. Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku merasakan vaginaku hangat sekali, ternyata Bram ada di bawah air dan sedang menjilati vaginaku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa meronta.
Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh sisi vaginaku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir menahan gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai vaginaku, nafasnya kuat sekali pikirku. Detik berikutnya yang aku tahu dia telah berada di depanku dan penisnya yang besar telah meneyruak menggantian lidahnya? “Arrgghh..” erangku menahan nikmat yang sudah seminggu ini tidak tersentuh oleh Roni. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang. Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati buah dadaku sambil terus memasukan penisnya keluar masuk. Bahkan saat dia tarik aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku. Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..”Kau sangat cantik dan seksi Sinta..ahh” bisiknya ditelingaku.
Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak menikmatinya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara penisnya maju mundur di dalam vaginaku, clok..clok..clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya. Beberapa saat kemudian kembali aku yang mengalami orgasme diawali eranganku “Ahhh..” aku menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam, “Nikmati sayang?”demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Bram lah yang berteriak panjang, “Kau hebat Sinta..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan aku merasakan semburan kuat di dalam vaginaku. Gila hebat sekali dia bisa membuatku menikmatinya pikirku. Setelah dia mencabut penisnya yang masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau karena dia mencabut penisnya dari vaginaku yang masih lapar.
Setelah Roni pulang herannya aku tidak menceritakan kejadian malam lalu dan pagi tadi, aku berharap Roni dapat memberikan kepuasan padaku. Dengan hanya menggenakan kimono dengan tali depan aku dekati Roni yang masih asik di depan komputernya di dalam kamar, lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekan buah dadaku yang besar itu ke kepalanya dari belakang, berharap da berbalik dan menyerangku. Ternyta yang kudapatkan adalah bentakannya “Sinta..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk? Jangan kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras. Aku yakin Bram juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar kamar dengan membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan menahan nafsu. Dari kolam aku bisa melihat bayangan di Roni di depan komputer dan lampu di kamar Bram. Tampak samar-samar Bram keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku.
Tanpa sadar aku mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Bram mengeringkan tubuh. Gila kekar sekali tubuhnya dan yang menarik perhatianku adalah penisnya yang besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyang sekanan memanggilku. Aku malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali penis itu masuk ke dalam vaginaku yang memang masih haus. Perlahan aku membelai-belai vaginaku hingga terasa basah, akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Bram, dengan hati yang berdebar kencang dan nafsu yang sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk ke dalam kamar Bram dan langsung mengunci pintu dari dalam. Bram sangat terkejut “Sinta..apa yang kamu lakukan?”, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat agar tidak bersuara karena Roni ada di kamar seberang. Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Bram hanya terperangah dan menatap kagum pada tubuhku. Bram tersenyum sambil memperlihatkan penisnya yang semakin membesar dan tampak berotot. Dengan segera aku langsung berlutut di hadapannya dan mengulum penisnya, Bram yang masih terkejut dengan kejadian ini hanya mendesah perlahan merasakan penisnya aku kulum dan hisap dengan nafsuku yang sudah memuncak.
Sambil mulutku tetap di dalam penisnya aku perlahan naik ke atas tempat tidur dan menempatkan vaginaku di mulut Bram yang sudah terbaring, dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap vaginaku yang sudah sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Roni yang bisa saja tiba-tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi dan perlahan duduk di atas penisnya yang sudah mengacung tegang dan besar panjang. Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang vaginaku, rasanya berbeda dengan saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku merasaskan suatu sensasi yang amat besar sampai akhirnya keseluruhan batang penis Bram masuk ke dalam vaginaku “Ahh..sssfff..Braaam!” erangku perlahan menahan suara gairahku agar tidak terdengar, aku merasakan seluruh penisnya memenuhi vaginaku dan menyentuh rahimku. Sungguh suatu sensasi yang tak terbayangkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Bram dengan puasnya terus memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan dan keras “ahh..ahh..” demikian erangan kami perlahan mengiringi suara penisnya yan keluar masuk vaginaku clok..clok..clok? Tak tahan dengan nafsunya mendadak Bram duduk dan mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi. Aku sungguh tak dapat menahan gairah yang selama ini terpendam.
Mungkin karena nafsu yang sudah sangat tertahan atau takut Roni mendengar tak kuasa aku melepaskan puncak gairahku yang pertama sambil mendekap erat Bram dan menggigit pundaknya agar tidak bersuara, kudekap erta Bram seakan tak dapat dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku. Bram merasakan penisnya disiram cairan hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya. Selesai aku orgasme sekiat 30 detik, Bram membalikan aku dengan penisnya masih tertancap di dalam vaginaku. Bram mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku perlahan, entah mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya denga mesra, lidah kami saling berpagutan dan Bram merasakan penisnya kembali dapat keluar masuk dengan mudah karena vaginaku sudah kembali basah dan siap menerima serangan berikutnya. Dan Bram langsung memompa penisnya dengan semangat dan cepat membuat tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh suara yang timbul antara erangan kami berdua yang tertahan derit tempat tidur dan suara penisnya keluar masuk di vaginaku kembali membakar gairahku dan aku bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Bram.
Dan benar saja 10 menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yang kedua, dengan meletakan kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga penisnya menyentuh rahimku. Kupeluk Bram dengan erat yang membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan yang menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku. Kugigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya setelah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi gerakan Bram dengan menaik turunkan pantatku. Saat itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Bram diketuk Roni, “Bram..kau sudah tidur?”, demikian ketuk Roni. Langsung saja Bram melepaskan pelukannya dan menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Sempat menyambar pakaian tidurku yang tergeletak di lantai aku langsung lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar. Sungguh hatiku berdebar dengan kerasnya membayangkan apa jadinya jika aku ketahuan suamiku.
Bram dengan santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Roni masuk, Roni sempat terkejut melihat Bram telanjang,”Sedang apa kamu Bram” tanpa curiga dengan tempat tidur yang berantakan yang kalau diperhatikan dari dekat ada cairan kenikmatanku. Bram hanya tersenyum dan mengatakan,”Mau tau aja..” Dasar Roni dia langsung membicarakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pembicaraan itu. Kurang lebih sepuluh menit mereka berbicara dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdebar-debar tapi anehnya dengan keadaan ini nafsuku sungguh semakin menjadi-jadi. Setelah Roni keluar, Bram kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,”Sinta buka pintunya..sudah aman”. Begitu aku buka pintunya Bram langsung menarik aku dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless penisnya kembali memenuhi vaginaku “Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya maju mundur Bram melahap buah dadaku dan putingku.
Sepuluh menit berlalu dan goyang Bram semakin cepat sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yang sama “Braaam lebih cepat sayang aku sudah hampir keluar..” desahku “Tahan sayang kita bersamaan keluarnya”, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras dalam vaginaku aku mengalami orgasme yang ketiga dan lebih hebat dari yang pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak gairah itu bersamaan. “Braaammm..,” desahku tertahan. “Ahhh Sinta..kau hebat..” demikian katanya. Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yang sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata sudah dua jam kami bergumul. “Terima kasih Bram..kau hebat..” kataku dengan kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku kembali dan kembali ke kamarku. Roni tidak curiga sama sekali dan tetap berkutat dengan komputernya dan tidak menghiraukanku yang langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya karena aku tahu ada bekas ciuman Bram di sekujur buah dadaku. Malam itu aku merasa sangat bersalah pada Roni tapi di lain sisi aku merasa sangat puas dan tidur dengan nyenyaknya.
Esoknya seperti biasa di hari Minggu aku dan Roni berenang di pagi hari tetapi mengingat adanya Bram, kami yang biasanya berenang bertelanjang akhirnya memutuskan memakai pakaian renag, aku syukuri karena hal ini dapat menutupi buah dadaku yang masih memar karena gigitan Bram. Saat kami berenang aku menyadari bahwa Bram sedang menatap kami dari kamarnya. Dan saat Roni sedang asyik berenang kulihat Bram memanggilku dengan tangannya dan yang membuat aku terkejut dia menunjukan penisnya yang sudah mengacung besar dan tegang. Seperti di hipnotis aku nekat berjalan ke dalam.”Ron aku mau ke dalam ambil makanan ya..!” kataku pada Roni, dia hanya mengiyakan sambil terus berenang, Roni memang sangat hobi berenang bisa 2 jam nonstop tanpa berhenti.
Aku dengan tergesa masuk ke dalam dan menuju kamar Bram. Di sana Bram sudah menunggu dan tak sabar dia melucuti pakain renangku yang memang hanya menggunakan tali sebagai pengikatnya. “Gila kamu Bram..bisa ketahuan Roni lho,” protesku tanpa perlawanan karena aku sendiri sangat bergairah oleh tantangan ini. dan dengan kasar dia menciumi punggungku sambil meremas buah dadaku “Tapi kamu menikmatinya khan?!,” goda Bram sambil mencium leher belakangku. Dan aku hanya mendesah menahan nikmat dan tantangan ini. Yang lebih gila Bram menarikku ke jendela dan masih dari belakang dia meremas-remas buah dadaku dan meciumi punggung hingga pantatku, “Gila kau Bram, Roni bisa melihat kita,” tapi anehnya aku tidak berontak sama sekali dan memperhatikan Roni yang benar-benar sangat menikamti renangnya. Di kamar Bram pun aku sangat menikmati sentuhan Bram. “Sinta kamu suka ini khan?” tanyanya sambil dengan keras menusukan penisnya ke dalam vaginaku dari belakang. “AHH..Bram..” teriakku kaget dan nikmat, sekarang aku berani bersuara lebih kencang karena tahu Roni tidak akan mendengarnya. Langsung saja Bram memaju mundurkan penisnya di vaginaku..”Ahh.. Bram lebih kencang..fuck me Bram..puaskan aku Bram..penismu sungguh luar biasa..Bram aku sayang kamu..” teriakku tak keruan dengan masih memperhatikan Roni.
Bram mengimbangi dengan gerakan yang liar hingga vaginaku terasa lebih dalam lagi tersentuh penisnya dengan posisi ini,”Sinta..khhaau hhebat..” desahnya sambil terus menekanku, kalau saja Roni melihat sejenak ke kamar Bram maka dia akn sangat terkejut meilhat pemandangan ini, istrinya sedang bercinta dengan rekan kerjanya. Ternyata kami memang bisa saling mengimbangi, kali ini dalam waktu 20 menit kami sudah mencapai puncak secara bersamaan “Teruuus Bram lebih khheeenncang..ahhhh aku keluar Braaaaam”, teriaku. “Aaakuu juga Tyyaaasss..nikkkkmat ssekali mmmeemeekmu..aahhhhh.” teriaknya bersamaan dengan puncak kenikmatan yang datang bersamaan. Setelah itu aku langsung mencium bibirnya dan kembali mengenakan pakaian renangku dan kembali berenang bersama Roni yang tidak menyadari kejadian itu.
Setelah itu hari-hari berikutnya sungguh mendatangkan gairah baru dalam hidupku dengan tantangan bercinta bersama Bram. Pernah suatu saat ketika akhirnya Roni mau bercinta denganku di suatu malam hingga akhirnya dia tertidur kelelahan, aku hendak mengambil susu di dapur dan karena sudah larut malam aku nekat tidak mengenakan pakaian apapun. Saat aku membungkuk di depan lemari es sekelebat ku lihat bayangan di belakangku sebelum aku menyadari Bram sudah di belakangku dan langsung menubruku dari belakang. Penisnya langsung menusuk vaginaku yang membuatku hanya tersedak dan menahan nikmat tiba-tiba ini. Kami bergumul di lantai dapur lalu dia mengambil kursi dan duduk di atasnya sambil memangku aku, “Bram kamu nakal” desahku yang juga menikmatinya dan kami bercinta hingga hampir pagi di dapur. Sungguh bersama Bram kudapatkan gairah terpendamku selama ini.
Akhirnya ketika proyek kantor Roni selesai Bram harus pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi aku dan Bram menyempatkan bercinta kembali.
Subscribe to:
Posts (Atom)